![]() |
Jemaat GKPI Sekupang Batam, Junpa Siregar, S.E., Ak. |
Dinamika Kepri | Batam - Salah satu Jemaat Khusus Gereja Kristen Protestan Indonesia (GKPI) Sekupang Batam, Junpa Siregar mengaku sangat menyayangkan terjadinya kisruh saat prosesi pemilihan majelis periodesasi 2025-2030 di GKPI Sekupang, Minggu (2/3/2025).
Kata dia, proses penjaringan calon dan pemungutan suara jemaat yang dilakukan panitia tim teknis, tidak sesuai dengan SK No. 866/A.1/XI/2024 tentang Tatib Periodeisasi Majelis Jemaat/Jemaat Khusus & Majelis Resot GKPI sebagaimana surat yang dikeluarkan sinode pusat GKPI.
"Kalau menurut saya, proses pemilihan itu tidak sah dan ilegal. Saya mengatakan demikian karena saya melihat langsung prosesnya, di mana sebelum dilakukan penjaringan dan pemilihan, panitia tim teknis sama sekali tidak melakukan sebagaimana tatib dari sinode salah satunya sosialisasi ke jemaat bagiamana tentang cara pemilihannya, terkesan sesuka hati panitianya," ungkap Junpa Siregar diselang waktu senggangnya di bilangan Sekupang, Senin (3/3/2025) .
Ia juga menyayangkan adanya keberpihakan pendeta terhadap satu kelompok saat pemilihan majelis tersebut, di mana pendeta juga ikut tunjuk tangan agar suaranya ikut dihitung.
"Kenapa kisruh, jelas karena pendeta tidak netral saat pemilihan itu, ini sangat 'memalukan', aturan apa yang mengakomodir pendeta ikut memilih, dia ditempatkan kesini sebagai pendeta untuk semua jemaat, bukan untuk sebahagian jemaat," katanya.
Junpa juga menjelaskan, keberpihakan yang ditunjukkan pendeta saat pemilihan majelis itu, membuat dua calon dan bahkan satu yang sudah terpilih akhirnya mengundurkan diri.
"Terjadinya pengunduran diri itu karena Pendeta terlihat jelas mendukung satu kelompok, wajar kalau mereka mengundurkan diri," pungkasnya.
Kemudian terkait hal itu, Junpa juga berharap kepada Sinode GKPI Pusat untuk segera memindah tugaskan Pendeta tersebut dari GKPI jemaat khusus Sekupang.
"Harapannya kalau bisa segera dipindahkanlah, ya alasannya itu, agar jemaat GKPI Sekupang bisa kembali bersatu seperti semula, tidak kisruh terpecah seperti saat ini," tutupnya.
Kemudian, terkait pernyataan dari Junpa Siregar ini, awak media ini telah mencoba meminta tanggapan tentang benar atau tidaknya pernyataan tersebut kepada Pak Pendeta Jemaat Khusus Sekupang, Batam, baik melalui pesan singkat Whatsapp maunpun pangilan Whatsapp, namun hingga ini berita ini dimuat, Pak Pendeta GKPI jemaat khusus Sekupang itu, belum memberikan tanggapannya. (Ag)