Logo Tiktok. (F/Int) |
Dinamika Kepri | Batam - Makin ke sini, media sosial Tiktok terlihat semakin meresahkan saja. Bagaimana tidak, kata-kata atau ucapan yang terkandung dalam konten berseliweran saat ini semakin bar-bar dan tidak beretika.
Kata-kata kotor yang sepatutnya tidak layak diucapkan apalagi di media sosial, begitu gampang dan gamblangnya diucapkan oleh sipemilik konten.
Memang tidak semua yang melakukannya, namun perbuatan oleh sebahagian orang itu, telah mencederai budaya indonesia yang menjunjung tinggi etika, budaya adat istiadat, norma-norma dan sopan santun, serasa hilang ditelan bumi.
Adanya konten seperti itu, terlihat juga sangat disayangkan para konten creator Tiktok baik yang lain.
Heranya, pengunggah konten maupun yang live memuat kata-kata kotor seperti tak ada beban dan malah sering For Your Page (fyp) atau Viral di Tiktok.
Dan parahnya lagi, sound dengan kata-kata kotor itu, malah sering juga digunakan oleh penguna Tiktok lain di kontennya yang mungkin tujuan agar kontennya juga ikut fyp.
Tentunya ini tidak bisa dibiarkan, hal semacam ini sudah seharusnya menjadi perhatian pemerintah dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), sebab jika ini terus dibiarkan, akan dianggap lumrah dan biasa, dan akan merusak akhlak, etika, moral dan adab generasi bangsa.
Kita ketahui pengguna Tiktok di Indonesia, bukan hanya orang dewasa saja, anak-anak di bawah umur juga mengaksesnya, seperti anak SD, SMP dan setingkat SMA.
Ketika kata-kata kotor itu sering didengarkan oleh anak-anak tersebut, maka akan tersimpan di momerinya, dan bukan tidak mungkin si anak juga akan ikut menyebutkannya kepada orang lain dan tidak sopan.
Tidak diketahui juga mengapa pihak Tiktok bisa meloloskan konten seperti itu, apakah disengaja atau bagaimana? terkesan tidak ada filternya.
Pengguna menginstal aplikasi Tiktok di ponsel tujuannya untuk hiburan, namun ketika konten-konten yang disuguhkan bermuatan kata-kata kotor, tentunya akan memancing emosi penonton yang berujung berkomentar kata-kata kotor juga.
Harapannya, akun-akun Tiktok tidak beretika itu, bisa segera di banned oleh pihak Tiktok.
Kemudian terkhusus kepada para orang tua yang memiliki anak di bawah umur, baiknya membatasi anak mengakses Tiktok agar si anak tetap steril dan bersih dari virus-virus perusak akhlak dan moral tersebut. (Ag)