Desain fly over Sei Ladi. (F/BP Batam). |
Dinamika Kepri | Batam - Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) terus mendorong pengembangan Kota Batam sebagai kawasan tujuan investasi.
Tak hanya itu, sebagai wilayah kepulauan, Kota Batam mempunyai potensi besar menarik banyak wisatawan mancanegara (wisman).
Batam telah berkembang menjadi salah satu pintu gerbang utama masuknya wisatawan di bagian Barat Indonesia, khususnya Sumatra.
Untuk itu, BP Batam terus mengembangkan infrastruktur seperti jalan hingga jembatan. Salah satunya adalah pembangunan Fly Over Sei Ladi yang mulai dibangun tahun 2024 ini.
Batam telah berkembang menjadi salah satu pintu gerbang utama masuknya wisatawan di bagian Barat Indonesia, khususnya Sumatra.
Untuk itu, BP Batam terus mengembangkan infrastruktur seperti jalan hingga jembatan. Salah satunya adalah pembangunan Fly Over Sei Ladi yang mulai dibangun tahun 2024 ini.
Pembangunan ini, tentunya akan meningkatkan kelancaran konektivitas dan memangkas biaya logistik.
Sementara bagi wisatawan dan masyarakat, kelancaran mobilitas juga diperlukan untuk kenyamanan. Selesainya pembangunan Fly Over ini, nantinya juga akan menambah keindahan dan tertatanya Kota Batam.
Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) Muhammad Rudi mengatakan, pembangunan Fly Over ini merupakan salah satu upayanya untuk menghilangkan kemacetan di daerah tersebut, terutama kemacetan yang sering timbul pada jam-jam sibuk di pagi hari maupun sore hari saat pulang kerja.
"Maka saya butuh dukungan dari masyarakat, agar seluruh proses pembangunan ini dapat berjalan sesuai dengan perencanaan. Apabila akses jalan selesai, tentunya akan berdampak pada perekonomian Kota Batam kedepannya," ujarnya.
Kepala Sub Direktorat Pembangunan Kepelabuhanan Dan Bandara BP Batam, Boy Zasmita, selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) mengatakan, jangka waktu pembangunannya selama 370 hari/kalender.
Sementara bagi wisatawan dan masyarakat, kelancaran mobilitas juga diperlukan untuk kenyamanan. Selesainya pembangunan Fly Over ini, nantinya juga akan menambah keindahan dan tertatanya Kota Batam.
Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) Muhammad Rudi mengatakan, pembangunan Fly Over ini merupakan salah satu upayanya untuk menghilangkan kemacetan di daerah tersebut, terutama kemacetan yang sering timbul pada jam-jam sibuk di pagi hari maupun sore hari saat pulang kerja.
"Maka saya butuh dukungan dari masyarakat, agar seluruh proses pembangunan ini dapat berjalan sesuai dengan perencanaan. Apabila akses jalan selesai, tentunya akan berdampak pada perekonomian Kota Batam kedepannya," ujarnya.
Kepala Sub Direktorat Pembangunan Kepelabuhanan Dan Bandara BP Batam, Boy Zasmita, selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) mengatakan, jangka waktu pembangunannya selama 370 hari/kalender.
Saat ini, pembangunan ini sudah dimulai dengan persiapan tahap pembuatan frontage atau pelebaran jalan di sisi kanan dan kiri.
"Tahap pertama ini, dalam waktu 2,5 bulan kita akan melakukan pelebaran jalan di situ. Baik yang ke arah Nagoya dari sisi UIB maupun dari sisi DAM Sei Ladi," katanya.
Untuk arus lalu lintas, pekan depan pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Bina Marga, Dinas Perhubungan dan kepolisian untuk rekayasa arus lalu lintas.
"Tahap pertama ini, dalam waktu 2,5 bulan kita akan melakukan pelebaran jalan di situ. Baik yang ke arah Nagoya dari sisi UIB maupun dari sisi DAM Sei Ladi," katanya.
Untuk arus lalu lintas, pekan depan pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Bina Marga, Dinas Perhubungan dan kepolisian untuk rekayasa arus lalu lintas.
Ia mengungkapkan, dampak dari pekerjaan ini tentunya akan berdampak terhadap arus lalu lintas, namun pihaknya bersama dengan instansi terkait akan berupaya semaksimal mungkin agar arus lalu lintas tetap lancar.
"Saat ini, kita lihat sudah macet. Paling tidak arus lalu lintasnya itu sama seperti yang sekarang. Tapi tetap akan kita usahakan tetap mengalir," tuturnya.
Setelah pelebaran jalan dari sisi UIB dan DAM Sei Ladi selesai, pekerjaan kemudian akan dilanjutkan dengan pembangunan pondasi Fly Over.
"Saat ini, kita lihat sudah macet. Paling tidak arus lalu lintasnya itu sama seperti yang sekarang. Tapi tetap akan kita usahakan tetap mengalir," tuturnya.
Setelah pelebaran jalan dari sisi UIB dan DAM Sei Ladi selesai, pekerjaan kemudian akan dilanjutkan dengan pembangunan pondasi Fly Over.
Kemudian terkait anggaran pembangunan yakni total yaitu Rp 132.074.141.869,28 untuk tahun anggaran 2023-2024 dengan sumber dana dari PNBP BP Batam, dan proyek ini dikerjakan oleh PT Adhi Karya (Persero) dengan konsultan PT. Disiplan Consult.
"Target kita itu, kalau kita lihat konstruksinya, satu tahun selesai. Kecuali kalau ada Force Majure," imbuhnya. (r)
"Target kita itu, kalau kita lihat konstruksinya, satu tahun selesai. Kecuali kalau ada Force Majure," imbuhnya. (r)