Kepala BP Batam, Muhammad Rudi. (F/BP Batam) |
Dinamika Kepri | Batam - Kepala BP Batam, Muhammad Rudi menaruh atensi serius terhadap percepatan investasi di berbagai sektor. Tak terkecuali pada sektor industri digital.
Bukan tanpa alasan, lonjakan adopsi teknologi digital menjadi kebutuhan yang besar di Indonesia.
Sehingga, upaya dalam mempercepat transformasi digital di Batam membutuhkan kehadiran infrastruktur yang memadai.
Oleh karena itu, lanjut Muhammad Rudi, Pemerintah melalui BP Batam mendukung pengembangan pusat data di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa.
"KEK Nongsa hadir ntuk memberikan keleluasaan investasi di bidang industri digital. Kawasan ini juga membuka peluang dan meningkatkan iklim investasi di Batam dengan menarik investor dari luar," ujarnya, Jumat, (5/1/2024).
Pada tahun 2024 ini, Muhammad Rudi berharap, KEK Nongsa juga mampu merealisasikan target investasi yang diberikan pemerintah pusat.
Dimana, pemerintah menargetkan KEK tersebut mampu mendatangkan investasi sebesar Rp 16 triliun dan menciptakan lapangan pekerjaan untuk 16.500 tenaga kerja.
Dengan fokus pengembangan pada kegiatan berbasis IT-digital dan pariwisata.
"Saya minta komitmen semua instansi terkait untuk melaksanakannya dengan baik. Ini bertujuan untuk kemajuan ekonomi Batam tahun 2024 ini," pungkasnya.
Di Batam, pemerintah pusat menetapkan dua KEK melalui PP Nomor 67 Tahun 2021 dan PP Nomor 68 Tahun 2021. Salah satunya adalah KEK Nongsa Digital Park.
Tujuan utama pengembangan KEK adalah untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi, pemertaan pembangunan, dan peningkatan daya saing bangsa.
Lokasi Batam yang dekat dengan Singapura dan berada di jalur pelayaran tersibuk dunia menjadi faktor penentu tumbuhnya investasi di daerah. Khususnya pertumbuhan KEK yang ada.
"Sekarang NDP sedang fokus pada dua hal, pendidikan vokasi dengan menggandeng insitusi pendidikan luar negeri dan dalam negeri serta menyelesaikan pembangunan data center," ujar Direktur PT Tamarin, Mike Wiluan.
PT Tamarin selaku pengelola KEK Nongsa berkomitmen untuk segera menyelesaikan pembangunan pusat data (data center) demi mewujudkan Batam sebagai pusat digital di Indonesia.
"Kita ingin konektivitas di Batam tinggi untuk sektor teknologinya. Sehingga mampu menjadi jembatan digital di Indonesia," tambahnya. (r)