Inilah Sejarahwan Non Kristen Yang Menulis Penyaliban Yesus Inilah Sejarahwan Non Kristen Yang Menulis Penyaliban Yesus

Inilah Sejarahwan Non Kristen Yang Menulis Penyaliban Yesus

Inilah Sejarahwan Non Kristen Yang Menulis Penyaliban Yesus
Lukisan penyaliban Yesus (tengah). (Foto dok: kristianinews.com)

Dinamika Kepri | Sejarah - Bagi umat kristen Yesus itu adalah penyelamat manusia dari dosa. Yesus juga dikenal sebagai Yesus Kristus yang merupakan tokoh sentral dalam agama Kristen.

Menurut ajaran Kristen, Yesus dianggap sebagai Anak Allah yang menjadi manusia untuk menebus dosa manusia melalui kematian di kayu salib dan kebangkitan-Nya.

Ajaran-ajaran dan kehidupan Yesus tercatat dalam Perjanjian Baru di Alkitab, terutama dalam empat Injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes.

Yesus dilahirkan dari perawan Maria melalui konsepsi Roh Kudus, dan kelahiran-Nya dirayakan oleh umat Kristen pada hari Natal.

Yesus melakukan berbagai mukjizat, mengajar ajaran moral dan rohaniah, dan akhirnya dihukum mati dengan disalib di Yerusalem oleh otoritas Romawi.

Menurut keyakinan Kristen, Yesus bangkit dari kematian pada hari Paskah, itu membuktikan kemenangan-Nya atas dosa dan kematian, serta membuka jalan bagi keselamatan umat manusia.

Tidak hanya diakui sebagai tokoh agama, Yesus juga memiliki pengaruh budaya yang besar dan dihormati oleh banyak orang, bahkan di luar konteks agama Kristen.

Meskipun konsep dan penafsiran mengenai Yesus dapat bervariasi antar denominasi Kristen, umat Kristen umumnya meyakini bahwa Yesus adalah Juru Selamat dan Penebus dosa manusia.

Penulis Sejarah Yesus Dari Non Kristen

Secara historis, beberapa penulis non-Kristen dari abad pertama yang memberikan catatan atau merujuk pada Yesus atau gerakan-gerakan yang berkaitan dengan-Nya termasuk sejumlah sumber yang dapat dianggap sebagai sumber non-Kristen.

Meskipun mereka tidak secara eksplisit memandang Yesus sebagai Mesias atau Penebus dosa, catatan-catatan mereka memberikan pandangan sekuler terhadap keberadaan Yesus dan pergerakan Kristen awal. Berikut beberapa penulis dan catatan yang relevan:

Flavius Yosefus (37-100 M): Sejarawan Yahudi-Romawi ini menulis tentang Yesus dalam karyanya "Antiquities of the Jews" (Antikuitas Yahudi).

Terdapat dua kutipan utama yang dianggap sebagai referensi tentang Yesus. Satu di antaranya dikenal sebagai "Testimonium Flavianum," namun beberapa akademisi mempertanyakan sejauh mana teks ini telah mengalami perubahan oleh tangan penulis Kristen di kemudian hari.

Tacitus (56-120 M): Sejarawan Romawi ini menyebutkan Yesus dalam karyanya "Annals" (Annales) ketika ia membahas kebakaran Roma pada tahun 64 M.

Tacitus menyebut Yesus sebagai "Kristus" dan merinci penganiayaan terhadap pengikut-pengikut-Nya di bawah pemerintahan Kaisar Nero.

Plinius Muda (61-113 M): Plinius adalah seorang pejabat Romawi yang menulis surat kepada Kaisar Trajan mengenai cara mengatasi pengikut-pengikut Kristen. Dalam suratnya, Plinius menyebutkan ibadah-ibadah mereka kepada Kristus.

Meskipun catatan-catatan ini memberikan pandangan sekuler tentang keberadaan Yesus atau gerakan Kristen, penting untuk diingat bahwa mereka tidak memberikan gambaran rinci tentang kehidupan Yesus atau ajarannya.

Catatan-catatan ini juga sering kali dihadapkan pada perdebatan dan kontroversi, dan interpretasi mereka dapat bervariasi di kalangan sejarawan dan peneliti modern.

Penyaliban Yesus Ditulis Sejarahwan Non Kristen

Ada beberapa catatan di luar Perjanjian Baru dalam Alkitab yang menyebutkan penyaliban Yesus. Meskipun catatan-catatan ini tidak berasal dari sumber Kristen, mereka memberikan gambaran sekuler tentang kejadian tersebut.

Beberapa sumber tersebut termasuk:

Tacitus sejarawan Romawi ini menyebutkan Yesus dan penyaliban-Nya dalam karyanya "Annals" (Annales) ketika ia membahas kebakaran Roma pada tahun 64 M.

Tacitus mencatat bahwa Kaisar Nero menyalahkan orang-orang Kristen atas kebakaran tersebut dan menyebut Yesus sebagai "Kristus" yang dihukum mati oleh pemerintahan Pontius Pilatus.

Flavius Yosefus sejarawan Yahudi-Romawi menyebutkan, Yesus dan penyaliban-Nya dalam karyanya "Antiquities of the Jews" (Antikuitas Yahudi).

Terdapat dua kutipan utama, yang salah satunya dikenal sebagai "Testimonium Flavianum".  Walaupun terdapat beberapa kontroversi seputar keaslian teks tersebut, banyak sarjana sejarah mengakui bahwa Yosefus mengakui keberadaan Yesus dan penyaliban-Nya dalam tulisannya.

Plinius Muda seorang pejabat Romawi yang menulis surat kepada Kaisar Trajan pada awal abad ke-2 Masehi, yang menyebutkan orang-orang Kristen dan kultus mereka terhadap Kristus.

Surat ini memberikan bukti tambahan tentang bagaimana orang Kristen dianggap oleh pemerintah Romawi pada waktu itu.

Ini adalah contoh-contoh dari catatan-catatan dari luar Perjanjian Baru yang memberikan perspektif sejarah dan sekuler tentang penyaliban Yesus.

Meskipun sumber-sumber ini mungkin tidak mengandung keyakinan keagamaan, mereka menyediakan bukti bahwa Yesus dihukum mati dengan cara disalibkan merupakan suatu kejadian yang diperhatikan oleh penulis sejarah dari luar komunitas Kristen.

Menurut kekristenan, Yesus itu adalah tokoh sejarah dan keberadaannya ditulis oleh para sejarahwan se zaman yang bukan dari pengikutnya. Ini membuktikan bahwa Yesus benar-benar ada pada masanya. 

Umat kristen menyebutkan, untuk mengetahui Yesus itu disalib atau tidak, tidak perlu membuka Alkitap, cukup membaca tulisan dari para sejarahwan non kristen tersebut, kita akan mengetahui kalau Yesus itu benar-benar disalibkan. (Ag)
Lebih baru Lebih lama