Dinamika Kepri | Batam - Setelah beberapa bulan tutup, saat ini arena permainan di Batam buka lagi. Meski belum semuanya beroperasi seperti semula, namun dampaknya telah membawa dampak positif bagi sebagian orang, khususnya buat mereka ingin mendapatkan pekerjaan, Selasa (13/6/2023).
Dengan bukanya arena permainan tersebut, setidaknya telah mengurangi tingkat pengangguran di Kota Batam. sebab tingkat penganguran di Batam begitu tinggi pasca Covid-19.
Saat ini di Batam, ada puluhan titik arena permainan telah beroperasi, artinya jika satu titik lokasi arena permainan saja bisa mempekerjakan 60 orang di dua shift sehari (30 orang/shift=red), maka seluruh arena permainan di Batam, setidaknya telah memberi pekerjaan untuk 600 orang.
Sebelumnya pada hari Senin (5/6/2023) yang lalu di Da Vienna Hotel Kecamatan Lubuk Baja, Kota Batam, Kadis PMPTSP Provinsi Kepri, Hasfarizal Handra melakukan konferensi pers terkait telah beroperasinya beberapa arena permainan di Kota Batam.
Ia mengatakan, untuk memastikan sesuai aturan, arena permainan yang beroperasi di Batam sebelumnya telah mereka sidak. Hal itu dilakukan kata dia, untuk memastikan bahwa usaha arena permainan yang beroperasi memiliki izin sebagaimana mestinya.
Kemudian dari hasil mereka sidak itu, ungkapnya yang buka rata-rata semua memiliki izin, namun ada sebagian yang masih memakai izin lama.
"Ada beberapa titik yang kita dapati izinnya masih menggunakan izin yang lama, dan itu memang masih berlaku, namun saat itu juga ke pelaku usaha, kita sosialisasikan agar perizinannya segara di upgrade ke sistem OSS RBA sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 5 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko, sebab sesuai UU Cipta Kerja tahun 2020, maka perizinan untuk arena permainan tidak lagi kewenangan dari Pemko Batam, melainkan sudah dialihkan menjadi kewenangan PMPTSP Provinsi Kepri," terang Hasfarizal Handra saat itu.
Tak hanya itu, ia juga mengungkapkan bahwa dengan bukanya arena permainan di Batam telah membawa dampak positif bagi iklim usaha dan mampu mengurangi tingkat pengangguran.
Kata dia, arena permainan yang beroperasi serta memiliki izin di Batam 28 titik, setidaknya telah memperkerjakan sedikitnya hampir dari seribu orang.
Ketika disingung terkait santer kabar disebut-sebut bahwa arena permainan terindikasi ada unsur praktek perjudian, jawab Hasfarizal, itu tugasnya dari pihak kepolisian untuk mengungkapnya.
"Tugas kita untuk memberikan izin. Jika nantinya ditemukan seperti itu, maka polisi yang melakukan penindakan, dan kalau benar ditemukan ada tindak pidana perjudian, maka kami tidak akan segan-segan untuk mencabut izinnya," tegasnya.
Kemudian pantuan awak media ini di beberapa lokasi arena permainan di bilangan Nagoya, sama sekali tidak ditemukan adanya pratek judi di arena permainan, pasalnya tidak ada penukaran dari hadiah ke uang di dalam ruang atau lokasi arena permainan.
Yang terlihat, pemain yang mendapat kemenangan dalam permainan, akan menukarkan vouchernya ke kasir, kemudian kasir memberikan hadiah berupa souvenir atau berupa rokok ke pemain.
Terkait telah beroperasinya kembali arena permainan di Kota Batam, salah seorang pekerja arena permainan yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, kalau dirinya sangat berterima kasih ke pemerintah Kota Batam, sebab selama arena permainan tutup, dirinya menganggur, sehingga ia kesusahan untuk menafkahi keluarganya.
"Alhamdulilah bang, sekarang saya sudah kerja lagi. Terima kasihlah ke pemerintah Kota Batam ini bisa buka lagi. Mudah-mudahan tidak tutup lagi," katanya. (Ag)