Dulu Koki di Restoran Sekarang Tan A Tie Sukses Jadi Anggota DPRD Batam, Begini Kisahnya Dulu Koki di Restoran Sekarang Tan A Tie Sukses Jadi Anggota DPRD Batam, Begini Kisahnya

Dulu Koki di Restoran Sekarang Tan A Tie Sukses Jadi Anggota DPRD Batam, Begini Kisahnya

Dulu Seorang Koki Restoran, Sekarang Tan A Tie  Sukses Jadi Anggota DPRD Batam
Anggota DPRD Batam, Tan A Tie. (Foto:MK) 

Dinamika Kepri | Batam - Tan A Tie namanya, pria tionghoa kelahiran Urung Kundur 12 Februari tahun 1974 ini, ternyata sebelumnya bekerja sebagai juru masak (koki) di Restouran.

Dalam menjalani pekerjaannya itu, ia kerap berpindah-pindah dari restouran yang satu ke restouran yang lain.

Namun dari kegigihannya berjuang dalam hidup yang kemudian bergabung ke dunia politik, sehingga mengantarkan dirinya menjadi wakil rakyat di DPRD Batam.

Politisi muda dari PSI ini, saat ini menjadi anggota Komisi I DPRD Batam yang membidangi Hukum dan Pemerintahan.

Sebelum menjadi anggota dewan, kehidupan yang dia lalui juga cukup sederhana. Semua hasil jerih payahnya dia tabung untuk masa depan keluarga, sisanya kemudian dia sisihkan untuk kegiatan amal.

Saat masih koki, ia hanya fokus menjalankan rutinitas pekerjaannya sehari-harinya. Berangkat di pagi hari, kemudian pulang ke rumah sore hari.

Pria yang akrab dipanggil Alex ini memang dikenal memiliki jiwa sosial tinggi dalam kehidupannya sehari-hari dan terbawa hingga saat ini, sehingga tak heran, jika banyak warga yang simpati jika ia turun ke lapangan.

Tak hanya itu, sebelum menjadi anggota dewan, dia juga diketahui telah bergabung dengan beberapa organisasi sosial yang selalu hadir membantu masyarakat yang membutuhkan sehingga setiap ada musibah dan bencana, Tan A Tie juga selalu maju paling depan untuk menolong masyarakat.

Melihat perlakuannya itu, sehingga terdengar ke telinga beberapa partai politik di Batam dan mulai membujuk rayu dan meminangnya untuk bergabung di partainya. Namun Tan A Tie mengaku saat itu tidak memiliki ketertarikan sedikit pun dengan politik.

Waktu itu, teman-temannya juga mulai melihat peluang di dalam diri Tan A Tie, mereka mendukung penuh jika Tan A Tie bergabung dengan partai politik, namun lagi-lagi jawaban Tan A Tie tetap sama saat itu.

” Saat itu saya tidak tertarik dengan politik,” ungkapnya mengisahkan.

Kata dia, meski ia tidak mempedulikan ajakan untuk bergabung dengan partai politik, namun sampai suatu hari, ada seorang kader dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang selalu datang ke rumahnya tiap malam.

Pria itu mengajaknya untuk bergabung di partainya. Awalnya Tan A Tie menolak, namun melihat usaha pria itu yang tiap malam mendatanginya, akhirnya Tan A Tie bersedia bergabung dengan PSI dengan syarat hanya menjadi sebatas anggota saja.

Kemudian menjelang pemilu 2019, rupanya PSI memasukkan nama Tan A Tie sebagai salah satu calon legislatif Kota Batam.

Tan A Tie saat itu tidak terlalu peduli dengan hasil perolehan suara yang akan dia dapat. Dia hanya melakukan sosialisasi dari satu teman ke teman lainnya. Bahkan ia mengaku di saat Pemilu, dia juga masih aktif sebagai koki.

Namun sebagai bukti ia ikut berlaga dalam kontestasi Pileg 2019, ia pun kemudian mencetak beberapa baliho dan kartu nama.

Hari yang tidak terlalu lama di nanti pun tiba, di saat caleg lain merasa was-was dengan perolehan suara yang mereka dapat, Tan A Tie malah kaget ketika Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Batam mengumumkan dia terpilih sebagai wakil rakyat dapil Lubuk Baja dan Batam Kota.

“Ini merupakan kuasa dari Tuhan, saya hanya memiliki suara 800 an bisa duduk disini, sedangkan teman-teman yang lain ada yang mendapat lebih dari 3000 suara, tetapi mereka masih belum beruntung,”ungkapnya ketika bercerita dengan awak media di ruang kerjanya Senin, (8/5/2023).

Setelah mendengar kabar dari KPU, Tan A Tie pun berjanji pada Tuhan untuk menggunakan jabatannya sebaik mungkin dan memegang teguh amanah tersebut. Dia pun mulai semakin rajin beribadah setelah mendapat keajaiban dari Tuhan.

“Dibalik ini semua, Tuhan pasti sudah memiliki rencana lain, kenapa saya terpilih,” katanya.

Menjadi anggota DPRD, kini membuat jiwa sosial Tan A Tie semakin menggebu. Beberapa hal yang tidak bisa dia lakukan sebelum memiliki jabatan saat ini bisa dia kerjakan.

Tan A Tie juga tidak mau menerima gaji buta dari pajak rakyat, untuk itu dia seringkali turun untuk menyerap aspirasi masyarakat.

“Kita bantu saudara-saudara kita yang terkendala di identitas seperti KTP, akta, BPJS dan lain-lain,” pungkasnya.

Selain itu, Tan A Tie juga sering membantu warga yang terkendala dengan biaya sekolah.

“Saya berharap semua anak-anak memiliki kesempatan yang sama dalam pendidikan. Jangan pernah membedakan anak yang satu dengan yang lainnya,” terangnya.

Kedepannya, Tan A Tie juga berkeinginan memiliki sebuah Rumah Sosial, di mana rumah itu nantinya akan menampung bantuan yang akan disalurkan kepada masyarakat kurang mampu.

“Kalau sudah ada rumah penampungan bantuan, ketika ada banjir dan musibah lainnya, kita sudah memiliki bahan untuk disalurkan tanpa harus mencari-cari terlebih dahulu,” tutupnya. (MK-mun)
Lebih baru Lebih lama