Kepala BP Batam Muhammad Rudi. (Foto: Humas BP Batam) |
Dinamika Kepri | Batam - Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, terus mengingatkan masyarakat untuk menjaga kekompakan dan solidaritas di tengah pembangunan yang sedang berlangsung saat ini.
Bukan tanpa alasan, kata Rudi, kekompakan masyarakat berperan penting untuk menyelesaikan rencana strategis pembangunan Batam sebagai kota madani dan modern ke depannya.
Terbukti, sinergitas antara pemerintah dan masyarakat Kota Batam berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi tahun lalu.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam mencatat, ekonomi tumbuh 6,84 persen sepanjang tahun 2022. Hal ini tentu tak terlepas dari kerja keras seluruh pihak.
"Jika Kota Batam maju, maka ekonomi pun meningkat. Jika ekonomi meningkat, ini berdampak terhadap daya beli masyarakat," ujar Rudi saat bertemu dengan masyarakat Nongsa, Jumat (14/4/2023).
Pada kesempatan tersebut, orang nomor satu di Kota Batam itu tak lupa untuk menitip pesan pembangunan ke masyarakat.
Menurutnya, situasi kondusif akan mempengaruhi iklim investasi di Kota Batam yang terus membaik dari waktu ke waktu.
Terbukti, realisasi investasi di Kota Batam mencapai Rp 13,63 triliun sepanjang tahun 2022. Di mana, penanaman modal asing masih mendominasi investasi di Kota Batam.
Dengan lima negara dengan kontribusi terbesar adalah Singapura dengan nilai investasi USD 480,2 juta. Lalu ada Perancis dengan nilai investasi USD 91 juta.
Kemudian ada Jerman dengan nilai USD 45,3 juta, Taiwan dengan nilai 41,3 juta. terakhir ada Hong Kong dengan nilai USD 28,1 juta.
Kondusifitas Kota Batam pun diyakini Rudi akan mampu menarik investor dari negara lainnya. Oleh sebab itu, pihaknya pun berkomitmen untuk terus meningkatkan realisasi investasi di Kota Batam sepanjang tahun 2023.
Salah satu realisasi investasi yang dinanti adalah pengembangan Pulau Rempang sebagai The New Engine of Indonesia's Economic Growth. Kawasan Rempang bakal dikembangkan dengan konsep "Green and Sustainable City". Beberapa rapat strategis untuk pembahasan itu pun telah dilakukan BP Batam.
Pihak pengembang pun menjelaskan, akan ada tujuh zona nantinya di Pulau Rempang. Ketujuh zona dibagi menjadi Rempang Integrated Industrial Zone, Rempang Integrated Agro-Tourism Zone, Rempang Integrated Commercial and Residential, Rempang Integrated Tourism Zone, Rempang Forest and Solar Farm Zone, Wildlife and Nature Zone serta Galang Heritage Zone.
Dalam rencana pengembangan tersebut, Rudi mengungkapkan bahwa masyarakat di sana menjadi bagian penting dalam kemajuan kawasan ke depan.
"Kita berharap, kehadiran investasi bisa memberikan dampak positif untuk pertumbuhan ekonomi. Saya butuh dukungan masyarakat, mari bersama kita jaga persatuan," pungkasnya. (DN)